Alhamdulillah lengkap sudah kebahagian kami karena telah dikaruniai seorang putra. Dan kemarin ( 14/12/2014) putra kami sudah bisa tengkurap. Dan berikut ini kebahagiaannya saat bisa melakukan momen tersebut
celoteh
Hymne Guru Video Clip SDN 1 Tangkil
Iseng – iseng setelah ujian Sekolah kelas 6 selesai saya dan siswa saya kelas enam mencoba membuat sebuah video yang tujuannya untuk kenang-kenangan. Karena permintaan murid-murid saya, hasil video sederhana buatan kami agar di upload di youtube.com agar setiap saat ingin melihat tidak bingung untuk mencarinya.
berikut ini video clip lagu hymne guru hasil karya kami. CEKIDOT
Berlibur di Pantai Konang
Beberapa hari yang lalu saya pergi ke Panggul. Sekedar untuk berkunjung ke salah satu guru dan berkunjung ke tempat kosku. Tak lengkap rasanya kalau pergi ke Panggul jika tidak mampir ke pantai. Saya pun menyempatkan diri untuk mampir ke pantai Konang. Kebetulan Pantai Konang tidak terlalu jauh dari tempat kosku. Berikut ini foto keindahan dan aktifitas warga di Pantai Konang.
Panggil Aku Nuryanti, Bukan Templek
Pagi itu hari pertama Kelas 6 masuk untuk mendapatkan pelajaran. Setelah mengabsen satu persatu, untuk mengawali pelajaran aku memberikan apersepsi, kebetulan waktu itu pelajarannya Bahasa Indonesia dengan tema kebersihan.
“Selamat pagi anak-anak” sapaku memulai pelajaran.
“Selamat pagi Pak” sahut mereka serempak.
“Anak-anak, siapa hari ini yang tidak mandi?” tanyaku kepada seluruh siswa.
“Templek Pak!” sahut siswa.
“Templek?” tanyaku dengan nada heran. Setahuku tidak ada siswa kelas 6 yang namanya Templek.
“ Templek itu siapa?” aku melanjutkan pertanyaanku.
“Dia Pak, Nuryanti” jawab salah satu siswa sambil menunjuk Nuryanti. Aku terkejut karena ternyata yang di maksud Templek itu adalah Nuryanti, salah satu siswa kelas 6. Nuryanti memang sering di panggil templek. Saya pun tidak tahu kenapa teman-temanya memanggil begitu. Nuryanti adalah salah satu siswa yang selalu menggelitik nuraniku. Continue reading
Ambal Warsa Kang Kaping 26
Nalikaning wengi sansaya atis,
Lumaku sang hyang bayu,
Alambeyan asmara ening,
Gumiring lelakuning candra,
Rebo pahing landhep wukune,
Nemahi dina kaping selikur,
Nopember edal amarengi,
Ing warsa siji sanga wolu papat ,
Mijil jalma kanti waluya jati,
Klawan marsudi hayu budi,
Akarya senseming nala,
Gembiraning wardaya,
Gumawaning pangangen rasa,
Nuwuhake puji pangestuti mring Gusti,
IMAM TURMUDI sinebat biyung bapa,
Tetenger ngupadi ing ngalam danya,
Tutwuri pangarep-arep lan dedonga,
Nalikaning tumitah ing ngalam donya,
Dadia putra kang miguna,
Tumraping kaluwarga lan sasama,
Uga nusa bangsa lan agama,
Kanthi alandhesan budi suci,
Manembah mring ngarsaning Gusti,
Asih tresna sasami,
Pan iku dadi wotipun,
Adoh marang kanistan,
Ing janji tan mbalenjani,
Tatag tangguh, saguh ing sabarang karya.
***
Nopember nemahi dina selikur iki,
Kairing lakuning ratri,
Rina kalawan wengi gilir gumanti,
Nora krasa nenemlikur warsa kalakoni,
Kanti suka bagiya hanemahi,
Nuwuhake pinuwun mring Gusti kang Murbeng Dumadi,
Kanti tambahing yuswa iki,
Mugia Sang Widi paring yuswa ingkang migunani,
Tumpraping pribadi tuwin sesami,
Ugi mugi kaparingan lancar rejeki,
Kang halal lan mbarokahi,
Kaparingana ngelmu kang manfaati,
Kangge sangu nalikaning ngadep Gusti,
Tinemuake mring jodho kang marak ati,
Kangge hanglampahi titahing Gusti lan Nabi,
Tinebehna saking ruhbeda kang yekti,
Kalis ing sambikala mring sedayaning margi.
Hariku Bersamamu
Terhenyak sejenak aku dari lelapku. Sudah bergeser malam menjelang fajar. Sementara di luar angin dan hujan berderu berlomba berdendang memekakan telinga. Kilat dan petir seakan berharmoni membentuk lampu dan musik bak di diskotik. Desiran angin dan percikan air hujan yang jatuh menetes dari sela-sela genteng yang bocor terus memeluk tubuhku yang kedinginan. Pelan namun pasti kusingkapkan selimut alam yang menemaniku semalaman. Aku berjuang menguatkan diri melawan kantuk yang menyerang. Kurenggangkan otot-ototku biar tidak kaku. Dengan mata yang masih sulit untuk dibuka kulangkahkan kakiku dengan tertatih dan kutarik sandal jepitku yang sudah menunggu di balik pintu. Kuraih handuk hijau muda didekat pintu dan ku selempangkan dipundakku, berniat untuk segera menuju kamar mandi. Namun hujan di luar yang terus turun tanpa henti, menghentikan langkahku keluar menuju kamar mandi. Akhirnya kuputuskan untuk sedikit menghangatkan tubuhku dengan secangkir wedang jahe. Kuteguk perlahan hingga menyisakan setengah cangkir.
Suara gemericik air hujan di luar masih saja membuat aku malas untuk memaksakan kakiku melangkah keluar rumah. Kubentangkan handuk kusut yang ada dileherku hingga menutupi sebagian tubuhku. Kulangkahkan kakiku menuju ruang tamu sambil membawa sisa wedang jahe yang tinggal setengah cangkir. Kusibak tirai penutup jendela ruang tamu, kuusap kaca yang tertutup embun dengan tanganku. Dari balik kaca jendela, di luar sana terlihat gunung Bayangkaki yang berselimutkan kabut di puncak-puncaknya. Seakan enggan bangun dan menampakkan wajah cantiknya. Pohon-pohon berdendang seiring lantunan nyaring air yang jatuh didaun dan bergoyang seiring sentuhan angin yang menawan. Kutilang terbang melintas mencari tempat berteduh untuk menikmati sentuhan alam. Anak-anak ayam berlari-lari kecil dan menangis mencari induknya, di teras sang induk sudah menunggu dengan kasih sayangnya, dipeluknya erat-erat semua anak-anaknya sehingga mendapatkan kehangatan. Continue reading
NGGÈR ANAKKU ……..
Sawetara candra linaku
Prasasat ora krasa rina klawan wengi kalakoni
Ngerti-ngerti sedhela tekanè isuk marani sorè
Kabujung nemui lakuning warsa
Enem warsa kalakoni tanpa rasa
Anggonmu ngudi kawruh ing pawiyatan dasar iki
Nggèr anakku …..
Wis tiba titi mangsanè
Awakmu jumangkah ing pawiyatan kang luwih duwur
Amrih bisa miguna tumpraping nusa bangsa lan agama
Aja kasigeg lakumu amung teka kènè
Sulap Matematika (Bermain Prediksi)
Taukah kita mengapa banyak anak-anak sekolah (khususnya anak SD) ketika diajar gurunya ramai sendiri, atau mengganggu temannya, atau bahkan ada yang tidur?
Semua itu disebabkan karena siswa merasa bosan terhadap proses belajar mengajar yang berlangsung. Continue reading
Mengalir Menuju SOLO
SOLO……
ketika mendengar atau membaca kata tersebut, yang muncul dalam pikiran kita adalah nama kota yang berada di Jawa Tengah dengan sebuah sungai yang mendunia yaitu Bengawan Solo. Namun SOLO yang satu ini berbeda, SOLO yang ini adalah Sharing Online Lan Offline. Sebuah acara yang diadakan oleh komunitas blogger Solo, bengawan. Acara ini mampu mendatangkan komunitas blogger seluruh Indonesia, salah satunya komunitas dari kotareyog. Dalam kesempatan itu dari komunitas blogger warok yang bisa hadir ada 7 orang (aku dewe, mas azax, mas dawam, mas dhafy, mas pardi, mas lambang, dan mas farid) Dengan nebeng kendaraanya mas Pardi (rodok mboys, numpak mobil rek) rombongan blogger warok mulai menyusuri jalanan menuju kota Solo. Karena anggota blogger warok menjunjung tinggi kedisiplinan dan sangat menghargai waktu, kamilah (blogger warok) yang pertama kali sampai di Wisma Seni, tempat kami menginap secara gratis yang sudah disediakan panitia. Ketika kunci kamar telah diberikan, langsung saja kami menuju kamar untuk segera istrahat. Tapi niatan untuk segera istirahat sedikit tertunda karena ternyata dikamar sebelah ditempati tiga cewek cantik yang ternyata berasal dari Jepang. Mungkin karena terinspirasi film Menculik Miyabi dan kebanyakan meneliti vidio Luna Maya-Aril, teman-teman berkelakar “ada miyabi dikamar sebelah, bagaimana kalau kita culik”. Entah karena kecapekan atau jarang tidur dikasur yang empuk dengan kamar berAC, rencana menculik miyabi pun berakhir dan hilang diatas tempat tidur, namun ada yang berlanjut dalam mimpi. Hebatnya mimpinya sampai dua kali dalam waktu dua jam ( mesakne nggih…..). Continue reading