In The Mom’s Day


The mom’s day telah berlalu, namun tak ada salahnya sejenak merenung akan keberadaan kita… Waktu juga yang mempertemukan kita dengan wajah sangat biasa, ndesit, ga ngerti bahasa hutan (Inggris) dan sgala kekurangan yang melekat di dasternya. Aroma keringatnya masih menusuk hidung, oleh keperkasaannya membakar kayu-kayu kering menjadi suap nasi dan lauk sambel trasi. Kondisi yang makin menua, melawan kejamnya dunia, apalagi adanya sembako melonjak dengan girangnya: menyebabkan makin uban penuh di kepala, melengkapi kulit kusamnya. Hampir saja kita lupa dengan kondisi keningnya yang memanas oleh demam, kita asyik masuk dengan “dunia petualang” kita.

ibu-2Aaaah…masih terlalu dini untuk berbakti. Belum waktunya.” alasan sebagian kita yang merasa punya ibu masih muda. Padahal waktu tak menentu untuk jumpa dan pergi. Mungkin saja waktu juga yang nantinya kita sesali oleh kelalaian menampakkan senyum untuk ibu. Sosok yang dengan keterbatasannya mengantar kita pada “dunia”. Yang kadang kita lupakan jasanya.

In the mom’s day, ucapkan terima kasih atas pengorbanannya. Ciumlah tangannya. Peluklah. Walau hanya sebentar. Berbaktilah.

One thought on “In The Mom’s Day

Leave a comment