Sulap Sains 2


Hari ini jadwal pelajaran yang sudah terjadwal adalah IPA atau Sains dengan materi Udara. Sebelumnya minggu lalu saya sudah menjelaskan tentang udarada bermain sulap mengambil koin tanpa menyentuh air, Kompetensi Dasar minggu lalu belum tuntas dan dilanjutkan hari ini. Keadaan siswa masih sama seperti minggu lalu yang masih malas menerima pelajaran Sains. Setelah memberikan apersepsi kepada murid-murid, kemudian saya menjelaskan panjang lebar tentang udara. Setelah itu saya menguji kepahaman siswa, namun tingkat pemahaman siswa masih sangat rendah. Kemudian ada salah satu siswa yang mengusulkan untuk bermain sulap seperti yang saya lakukan minggu lalu.

“Pak, main sulap lagi aja Pak, seperti minggu lalu”. Usul Arif, salah satu murid saya.

“Iya Pak, dengan permainan sulap seperti minggu lalu saya bisa lebih paham, kalau Cuma dijelaskan saja saya tidak paham dan cepat lupa” tambah Winda, murid saya yang lain.

Dari usulan tersebut saya berfikir untuk mencari percobaan sederhana yang sesuai dengan materi yang bisa saya buat permainan. “Baiklah anak-anak, kalau minggu lalu kita belajar dan bermain sulap dengan mengambil uang dalam air tanpa menyentuh air, sekarang kita akan main sulap mengambil botol tanpa memegang botol”  saya mulai mengajak mereka memuli permainan. Dengan peralatan botol bekas, kertas dan korek  api, saya mulai menyuruh murid saya secara bergantian untuk mengambil botol dengan tangan tapi tidak dengan memegang.

“Tidak bisa, Pak. Bagaimana caranya?” ungkap salah satu murid saya.

“Baiklah anak-anak, permainan ini tidak akan berhasil jika tidak kalian bantu. Tolong dibantu ya, BIM SALABIM JADI APA, POK POK POK!” saya memulai mempraktikkan percobaan ini.

Langkah yang saya lakukan adalah membakar kertas dan memasukkannya dalam botol, setelah itu saya menekan telapak tangan saya ke mulut botol tadi. Bersamaan dengan padamnya api dalam botol, telapak tangan kita serasa dihisap oleh botol susu tersebut. Dan secara perlahan saya mengangkat botol tersebut dan menunjukkan pada murid saya.

Setelah permainan ini selesai saya menjelaskan kepada murid saya kenapa tangan kita bisa terhisap oleh botol. Tangan kita bisa terhisap oleh botol karena tekanan udara di dalam botol turun menjadi 1/3 atmosfir ketika terjadi pembakaran. Sebesar itulah yang menekan bagian telapak tangan yang berada di mulut botol. Sedangkan sisa telapak tangan dan seluruh tubuh kita mendapat  tekanan sebesar 1 atmosfir atau 1 kg setiap cm2. Karena itulah bagian telapak tangan yang berada di mulut botol terdesak masuk ke botol.

Ternyata pembelajaran yng menyenangkan melalui perminan sederhana bisa meningkatkan antusias siswa. Hal ini akan berdampak positif bagi siswa karena akan membangkitkan kesenangannya belajar Sains. Jika siswa sudah suka terhadap pelajaran, maka tingkat pemahaman siswa pun meningkat.

Bel dari bekas cakram sepeda motor kembali berbunyi sebanyak satu kali, ini menunjukkan pelajaran Sains kali ini sudah habis waktunya. Namun ternyata Kompetensi Dasar materi Udara belum tuntas dan harus dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. Dan saya harus menyiapkan permainan baru lagi karena pertemuan berikutnya murid saya pasti akan minta permainan lagi.

Leave a comment