Taukah kita mengapa banyak anak-anak sekolah (khususnya anak SD) ketika diajar gurunya ramai sendiri, atau mengganggu temannya, atau bahkan ada yang tidur?
Semua itu disebabkan karena siswa merasa bosan terhadap proses belajar mengajar yang berlangsung.
Dalam dunia pendidikan, paradigma lama mengenai proses belajar mengajar bertumpu pada asumsi tabula rasa, yang menyatakan bahwa pikiran seorang anak didik seperti kertas kosong yang putih bersih dan siap menunggu coretan-coretan gurunya, dengan kata lain siap diisi dengan segala ilmu pengetahuan dan kebijakan dari sang guru. Banyak guru yang menganggap asumsi ini sebagai alternatif yang paling tepat untuk mengajar. Guru mengajar dengan ceramah dan mengharapkan anak didik diam, mendengarkan, mencatat dan menghafalkannya. Dengan kata lain, siswa hanya di buat tercengang oleh guru dalam mempermainkan rumus yang begitu runtut dalam sebuah rangkaian pokok bahasan. Hal ini menyebabkan siswa merasa jenuh dan pada akhirnya banyak siswa yang tidak tuntas dalam belajar. Nah, untuk mengatasi kebosanan anak terhadap pelajaran, seorang guru harus bisa menciptakan suasana yang menyenangkan sesuai dengan dunia anak yaitu dunia bermain.
Sebagai contoh ketika mengajar mata pelajaran matematika anak-anak pasti merasa takut dan merasa paling tidak suka terhadap pelajaran yang satu ini. Untuk mendorong anak agar suka terhadap matematika bisa kita ajak dengan bermain sulap matematika. Sulap ini seperti banyak yang dilakukan oleh pesulap yang sudah kita kenal seperti, Joe Sandy, Uya Kuya, ataupun Cinta Kuya. Sulap matematika ini bukan seperti sulapnya Linbad yang bisa mematahkan besi baja, tapi sulap ini bermain prediksi. Kita bisa memprediksi angka yang dipikirkan oleh murit kita atau orang lain dengan benar. Nah, mari kita pelajari sulapnya.
Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menuliskan prediksi kita diatas kertas, kemudian memasukkannya kedalam amplop atau menyimpannya di tempat yang aman dan diberi lem biar orang percaya tidak ada rekayasa. Prediksi yang kita tulis adalah angka 1089
Setelah kita tunjukkan amplop yang berisi prediksi pada murit kita, kemudian mulai menyuruh murit untuk memikirkan angka 1 sampa 9, dari angka yang dipikirkan tersebut disuruh mencari tiga angka yang disukai. Kemudian tiga angka tersebut diurutkan dari yang paling besar hingga terkecil. Contoh
Setelah diurutkan kemudian angka tersebut dikurang dengan angka kebalikannya.
Kemudian hasil pengurangan tersebut dijumlahkan dengan angka kebalikannya Hasil akhir adalah 1089.
Kemudian ketika sudah diketahui hasil akhirnya, saatnya membuka prediksi yang ada dalam amplop. Prediksi yang kita tulis sama dengan hasil penguran dan penjumlahan yang dicari siswa. Nah, sekarang jika angkanya ada empat, berapakah prediksinya? Jika angka yang disusun empat angka maka prediksinya adalah 10890.
Dengan bermain sulap sederhana tersebut akan membangkitkan gairah anak untuk belajar matematika.
sayang aq gak ngajar matematika
tp semua bener banget itu mass….
yang parahnya lagi sekarang muridnya malah godain gurunya xixixix…
harus bnyak pke media biar murid gak jenuh…
media pemb. bisa menarik perhatian dan keingin tahuan
kui muritmu. muritq ora koq
saya pernah dikasih tau juga trik ini, ternyata asyik juga utak-atik angka 😉
siiiipppppp
pak guru….besok saya diajari sambil praktek ya…
biar diajarin mas arifudin ae
seru juga buat refreshing…..hhe 😀
betul2
Soeeiip, bisa buat ngehibur orang yang lagi suntuk …..
oke….. mugo wonten guno manfaatipun
trus gmn carane agar anak didik gak rame!!!
ada gak cara attao metode yg pas untuk di pake di SD tempat ku mengajar!!
mksh sblumnya
metode itu banyak sekali, tinggal gurunya harus lebih kreatif n bisa membuat pembelajaran bermakna n menyenangkan.
that’s right!
kbm itu tergantung materi
materi itu tergantung metode
metode itu tergantung guru….
jadi kalow gurunya nice pasti nancep juga di muridnya hehe
have a succes 🙂
kreatif juga
mantabz…klo da trik sulap buat mtk tylong upload lg ya..hehehhehe
klo sulap tuk ilmu biologi ada gak ya….
itu tergantung gurunya, sebenarnya itu kan bukan sulap. cuma memplesetkan aja biar siswa jadi betah