KEREN – 10 Gunung / Bukit Indah di Ponorogo


Sebagian besar wilayah Ponorogo berupa daerah pegunungan, dari kondisi geografis ini banyak terdapat bukit atau gunung. Bukit atau gunung tersebut jika dikelola bisa menjadi aset wisata bagi Kabupaten Ponorogo. Bukit atau gunung mana saja yang memiliki keindahan dan bisa dikembangkan menjadi tempat wisata di Ponorogo?

Berikut ini 10 bukit atau gunung indah yang ada di Ponorogo.

Jelajah Wisata Kecamatan Pudak Ponorogo


Kecamatan Pudak adalah salah satu diantara beberapa kecamatan di Ponorogo yang berada di lereng Gunung Wilis. Kondisi di lereng Gunung Wilis ini membuat Kecamatan Pudak mempunyai potensi wisata alam yang indah. Potensi wisata yang berada di Kecamatan Pudak antara lain Coban Lawe 1, Coban Lawe 2, Coban Lawe 3, Coban Lawe 4, Tanah Goyang, Perkebunan Sayur, Puncak Kayangan dan masih banyak potensi wisata lainnya. Pada hari Minggu tanggal 9 Oktober 2016 Keluarga besar Pramuka dari Kecamatan Sooko berkesempatan untuk menjelajah potensi wisata tersebut. Karena situasi dan kondisi, hanya 3 tempat yang dikunjungi.

Berikut adalah video saat menjelajah wisata alam di Kecamatan Pudak

Keindahan Matahari Tenggelam Dari Puncak Gunung Bedes


Suasana saat matahari tenggelam atau istilah kerennya sunset merupakan daya tarik tersendiri bagi sebagian orang. Bagi pecinta fotograpy sunset menjadi daya tarik tersendiri karena keindahannya. Sunset sering dinikmati di pantai, memang sungguh menyenangkan jika bisa menikmati sunset di pantai. Kita bisa langsung melihat proses “pulang”nya sang matahari menuju “peristirahatannya”. Namun, tak harus ditepi pantai saja kita bisa menikmati sunset. Banyak tempat yang indah yang bisa digunakan untuk menikmati matahari tenggelam.

Salah satu tempat indah yang bisa untuk menikamati sunset adalah di Puncak Gunung Bedes. Dari puncak yang berada di Desa Ngadirojo Kecamatan Sooko Ponorogo ini kita bisa melihat matahari yang tenggelam di balik Gunung Bayangkaki.

Berikut ini keindahan sunset dari Puncak Bedes

Keindahan Air Terjun Mlaten Kecamatan Sawoo


Akhir pekan biasanya dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk piknik atau jalan-jalan untuk mengurangi penat akibat beberapa hal. Tempat populer yang sering dikunjungi untuk melepas penat biasanya pantai atau tempat wisata lain yang sudah terkenal. Bagi sebagian orang untuk pergi ke tempat-tempat wisata terkadang dirasa berat karena biaya atau waktu karena lokasinya yang jauh. Alternatif jika tidak sempat pergi ke tempat wisata yang terkenal adalah dengan mengunjungi wisata lokal yang berada di daerahnya sendiri. Selain menghemat biaya, pergi ketempat wisata lokal juga menghemat waktu.

Di Ponorogo banyak sekali tempat wisata lokal yang sudah terkenal maupun yang masih belum banyak dikenal. Salah satu wisata yang belum banyak dikenal adalah Wisata Air Terjun Mlaten. Dinamakan Air Terjun Mlaten karena letaknya berada di Dukuh Mlaten Desa Temon Kecamatan Sawoo. Selain dikenal dengan Air Terjun Mlaten, masyarakat sekitar juga menyebut air terjun ini dengan nama Air Terjun Kali Kokok, karena letaknya berada di aliran Kali Kokok.

Air Terjun Mlaten masih sangat alami dan belum dikelola oleh pemerintah, hanya masyarakat sekitar yang mengelola dengan menyediakan tempat parkir dan memberikan petunjuk jalan menuju lokasi.

Air terjun ini bisa ditempuh melalui dua jalur, yaitu jalur Utara dan jalur Selatan. Jalur Utara bisa ditempuh dari Alon-alon Ponorogo menuju arah Kecamatan Sooko. Sesampainya di perempatan/Pasar Suru (Kec. Sooko) belok kanan menuju arah Desa Ngadirojo atau menuju arah wisata Gunung Bedes. Sesampainya di Desa Ngadirojo (setelah melalui SMPN 2 Sooko dan SDN 3 Ngadirojo) akan ada pertigaan, ambil arah ke kanan (arah lurus menuju Gunung Bedes). Ikuti terus jalan tersebut sampai ada bekas pabrik marmer. Kurang lebih 500 meter dari bekas pabrik marmer ada pertigaan, ambil arah ke kanan. Sekitar 1 km air terjun sudah akan terlihat.

Sedangkan jalur selatan bisa ditempuh dari Alon-alon menuju arah Kecamatan Sawoo, sesampainya di Pasar Sawoo ambil arah menuju Desa Tumpakpelem dan Desa Tempuran. Ikuti jalannya sampai ada pertigaan di Desa tumpakpelem ambil arah ke kiri. Setelah sampai jembatan ada pertigaan kecil dan ada papan nama air terjun yang terpasang. ikuti jalannya, kalau lewat jalur ini harus menuruni tebing agar sampai di bawah air terjun.

Air Terjun Mlaten debit airnya tergantung pada curah hujan, jika curah hujan tinggi debit air akan deras dan membuat indah air terjun. Namun sebaliknya, jika musim kemarau aliran airnya sangat kecil sehingga keindahan air terjunnya berkurang. Jika akan berkunjung ke sana sebaiknya datang pada musim penghujan yang intensitas hujannnya sudah mulai jarang-jarang. Perlu diwaspadai jika waktu berkunjung datang hujan segeralah naik atau meninggalkan lokasi, karena disekitar lokasi rawan terjadi tanah longsor.

Demikian sedikit info tentang air terjun Mlaten, dan berikut ini  bukti keindahan Air Terjun Mlaten.

 

Menikmati Keindahan Alam Dari Atas Watu Putih


 Siapa sangka di Ponorogo bagian selatan tepatnya di Kecamatan Ngrayun ada satu tempat untuk menikmati keindahan alam dari atas. Tempat tersebut bernama Watu Putih. Kata Watu berasal dari bahasa Jawa yang berarti Batu, sedangkan putih adalah warna putih. Dinamakan Watu Putih karena batu ini ada bagian yang berwarna putih. Batu yang berada di tengah rindangnya hutan pinus ini berada di Ds Tanjung Kecamatan Ngrayun Ponorogo, kurang lebih 5 km dari Pusat kecamatan. Dari atas (puncak) Watu Putih bisa dinikmati sajian indahnya alam ciptaan-Nya yang menakjubkan.

Jika ingin ke Watu Putih harap dijaga kewaspadaan dan kehati-hatiannnya karena batu besar ini merupakan batu dengan tebing yang curam. Jika ingin ke Watu Putih bisa mengambil jalur tujuan Kecamatan Ngrayun atau dari alon-alon Ponorogo ambil arah Pasar Jetis. Sesampainya di Pasar Jetis ambil arah menuju Kecamatan Bungkal, sesampainya di perempatan pasar bungkal lurus ke selatan menuju arah Ngrayun. Ikuti saja jalannya sampai Pasar Ngrayun, dari sini ambil arah yang lurus (jembatan) atau arah menuju ke SMAN 1 Ngrayun. Sebelum sampai di SMA Ngrayun ada pertigaan, dari sini lurus saja ( jangan belok ke jalan menuju SMA), sekitar 1 km ada pertigaan lagi kemudian belok kanan. Ikuti saja jalannya Watu Putih ada di kanan jalan.

Dan berikut video dan foto bukti keindahan Watu Putih Ngrayun

IMG_9452

watu putih ngrayun IMG_9465

IMG_9406 IMG_9462

watu putih ngrayun IMG_9425

IMG_9424 IMG_9423

IMG_9456watu putih ngrayun

10 Pesona Wisata Ponorogo Timur


Ponorogo merupakan salah satu kabupaten yang terletak di sebelah barat dari Propinsi Jawa Timur. Ponorogo dikenal sebagai Kota Reyog karena di kota inilah kesenian tersebut lahir. Reyog sudah mendunia dan menjadi ikon serta potensi wisata budaya bagi Ponorogo. Kota yang mendapat julukan Tanah Wengker ini selain mempunyai daya tarik wisata budaya juga menyimpan pesona wisata yang lain yang mungkin ada sebagian dari kita belum mengenalnya. Kali ini saya mencoba menulis dan memunculkan pesona wisata Ponorogo, khususnya Ponorogo Timur.

Ponorogo Timur adalah bagian dari Kabupaten Ponorogo yang berada di sebelah timur dari pusat pemerintahan kabupaten. Ponorogo Timur meliputi Kecamatan Ngebel, Kecamatan Pulung, Kecamatan Sooko serta Kecamatan Pudak. Ke empat kecamatan tersebut berada di lereng Gunung Wilis bagian selatan. Keempat kecamatan ini memiliki potensi wisata yang menarik dan layak untuk dikunjungi. Berikut ini potensi wisata yang berada di Ponorogo bagian timur.

  1. Telaga Ngebel

Telaga Ngebel sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang, telaga yang berada di Kecamatan Ngebel ini menyuguhkan pemandangan telaga yang masih alami. Telaga ini berada kurang lebih 30 km dari arah kota. Setiap tanggal 1 Muharram di telaga ini diselenggarakan Larung Risalah Doa sebagai bagian dari peringatan Grebeg Suro.

telaga ngebel

2. Air Terjun Pletuk

Air Terjun Pletuk adalah air terjun dengan ketinggian kurang lebih 30 meter yang berda di Dusun Kranggan, Desa Jurug, Kecamatan Sooko. Deburan air yang jatuh menghasilkan buih-buih yang sejuk ditambah pemandangan sekitar air terjun yang hijau membuat pengunjung betah berlama-lama ditempat ini.

Baca selengkapnya disini :Pesona Baru Air Terjun Pletuk

Air-Terjun-Pletukair terjun pletuk

3. Tanah Goyang

Tanah Goyang adalah sebuah tanah yang lapang yang berada di tengah hutan pinus di Lereng Gunung Wilis, tepatnya berada di Kecamatan Pudak. Dinamakan Tanah Goyang karena jika kita kita menginjak tanah tersebut akan bergerak dan bergoyang.

Baca selengkapnya disini : Ada Tanah Goyangtanah goyang

4. Coban Lawe

Coban adalah sebutan dari air terjun. Coban Lawe adalah air terjun yang berada di Kecamatan Pudak tepatnya berada di Desa Krisik. Coban Lawe berada di tengah hutan yang masih alami dan belum banyak dikunjungi. Air Coban Lawe berasal dari lereng Gunung Wilis dan sangat jernih. Ada beberapa air terjun di sekitar Coban Lawe namun belum tersentuh.

Baca selengkapnya disini : Mengintip Keperawanan Coban Lawe

coban lawe

5. Air Terjun Toyomerto

Air terjun ini berada di Kecamatan Ngebel kurang lebih 5 km dari telaga, tepatnya berada di Dusun Toyomerto Desa Pupus. Air terjun ini juga dikenal dengan nama Air Terjun Selorejo.  Air terjun ini terdiri dari 2 tingkat air dalam satu aliran yang jatuh dari tebing batu. Masing-masing tingkatan memiliki ketinggian 25 hingga 30 meter.

air terjun toyomerto

6. Gunung Bedes

Selain wisata air, potensi wisata di Ponorogo bagian timur adalah gunung. Gunung Bedes merupakan potensi wisata tersebut. Gunung / bukit Bedes berada di Dusun Buyut Desa Ngadirojo Kecamatan Sooko ini layak dikunjungi karena dari puncaknya kita bisa menikmati alam Ponorogo dari ketinggian. Dari puncaknya juga kita bisa mengabadikan momen melalui kamera dengan spot yang menantang dan view Gunung Bayangkaki.

Baca selengkapnya disini : Keindahan Gunung Bedes

Gunung Bedesbedes 2

7. Pemandian Air Panas

Pemandian air panas ini berada di aliran sungai Dusun Pucuk Desa Wagir Lor Kecamatan Ngebel. Pemandian air panas ini berada di sebelah selatan Telaga Ngebel, sekitar 3 km dari telaga. Air panas ini dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit.

Sumber air panas

8. Kali Keyang

Kali Keyang adalah sebutan dari sungai yang mengalir dari lereng Gunung Wilis melalui Kecamatan Sooko hingga Sungai Madiun. Di aliran sungai ini bisa dijadikan spot memancing alami dengan didukung pemandangan alam sekitar sungai yang indah. Di aliran sungai ini juga nantinya akan di bangun Waduk Bendo yang berada di bawah Gunung Bayangkaki.

Baca selengkapnya disini : Spot Memancing Alami Kali Keyang

kecamatan sookokali keyang

9. Goa Maria Fatima

Selain potensi wisata alam, Ponorogo bagian timur juga mempunyai potensi wisata religi. Potensi tersebut antara lain Goa Maria Fatima. Goa Maria Fatima berada di Desa Klepu Kecamatan Sooko merupakan tempat peribadatan umat Katolik. Tempat ini selalu ramai dikunjungi oleh peziarah dari Ponorogo dan luar Ponorogo bahkan dari luar Jawa Timur.  Letaknya yang berada dilereng pegunungan dan dibawah hutan pinus membuat tempat ini sangat nyaman untuk dikunjungi. Sehingga peziarah yang datang ketempat ini merasa betah karena kesejukannya. Di tempat ini juga terdapat sendang (sumber mata air) yang benama Sendang Waluya Jatiningsih.

Baca selengkapnya disini : Goa Maria Fatima Sendang Waluya Jatiningsih

Goa Maria Fatima

10. Makam Tumenggung Jayengrana

Tahun 1745 Jayengrono diberi jabatan bupati dan mendapat gelar Tumenggung. Bupati Ponorogo Raden Surobroto lalu mempersilahkan Tumenggung Jayengrono memilih sendiri tempatnya yang baru. Tempat baru tersebut dinamakan Kabupaten Pedaten. Kabupaten Pedanten berpusat di Desa Patihan Kidul dengan wilayah utara dibatasi Jeruksing ke timur hingga Pulung,selatan Mlarak ke timur hingga Pulung. Tumenggung Jayengrana meninggal pada tahun 1780. Beliau di makamkan di Desa Pulung Merdiko Kecamatan Pulung.

makam jayengrana

Itulah sepuluh pesona wisata yang dimiliki Ponorogo dan masih perlu dikembangkan lagi agar lebih banyak pengunjung yang datang. Dan berikut ini video 10 pesona wisata Ponorogo Timur

Rute Menuju Gunung Bedes


Akhir – akhir ini di Ponorogo ada tempat wisata baru dan tempat berselfi ria yang baru dikenal, tempat tersebut bernama Gunung Bedes. Gunung Bedes mulai dikenal sejak teman-teman yang berkunjung kesana mengabadikan dan membagikan foto-foto mereka ke blog dan sosmed. Gunung yang berada di Desa Ngadirojo ini memang meberikan suasana yang berbeda dengan tempat lain. Dari puncaknya kita bisa menikmati hamparan luas Ponorogo dari ketinggian. Selain itu pada sore hari kita bisa menikmati matahari yang tenggelam diantara kokohnya Gunung Bayangkaki.

Baca Juga : Keindahan Gunung Bedes

Semenjak mulai ramai dikunjungi, banyak diantara teman-teman yang belum tau dan masih bingung jalur atau rute menuju kesana. Sebagai orang asli Ngadirojo, saya berterimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada teman-teman yang sudah berkunjung ke Gunung Bedes. Dan pada kesempatan ini saya akan memberikan rute untuk menuju ke Gunung Bedes dan semoga ini bisa bermanfaat bagi teman-teman yang mau kesana. Berikut rute hasil gambaran saya. Keterangan nanti bisa dilihat di bawah gambar. rute menuju gunung bedesKeterangan gambar Rute ini saya buat mulai dari perempatan Jeruksing (semuanya pasti sudah tau kan), dari sini ambil arah menuju Pulung, jaraknya sekitar 15 km. Setelah itu nanti akan sampai di perempatan Pasar Pulung ( Udah tau kan?). Dari sini belok kanan ambil arah menuju Air Terjun Pletuk dan Goa Maria (ada petunjuk arahnya kok), ikuti jalannya sampai perempatan Suru, (di sebelah kiri jalan ada papan nama SMP 2 Sooko) dari sini belok ke kanan atau ambil arah menuju Ngadirojo. Ikuti aja jalan aspalnya sampai di balai desa Ngadirojo (ingat jalan yang aspal saja ya). Dari balai desa lurus sampai ada jembatan setelah jembatan belok kiri. Sekitar 2 km nanti ada SD 3 Ngadirojo, belok kanan kemudian ada pertigaan ditanjakan ambil yang lurus ( jika mengikuti jalan aspal nanti akan kejahuan). Mulai pertigaan ini jalannya mulai menantang, banyak jalannya yang jebol dan tanjakan tajam, ikuti aja sampai ada pertigaan. Dari pertigaan ini ambil arah ke kanan, sekitar 500 meter ada pertigaan lagi, belok kanan lagi dan ikuti jalannya. Sekitar 3 Km akan sampai lokasi tujuan.

Ponorogo Tempo Dulu


Ponorogo adalah sebuah kabupaten yang memiliki sejarah panjang, mulai dari bentuk kerajaan hingga berubah menjadi kabupaten seperti saat ini. Sejarah Ponorogo mungkin sedikit menggugah penasaran kita semua, mulai dari asal usul Ponorogo sampai dengan kesenian Reyognya. Pada kesempatan kali ini saya akan menampilkan video tentang foto-foto Ponorogo jaman dahulu. Yang mungkin dari kita semua belum pernah melihat Ponorgo jaman dahulu. Foto-foto ini saya ambil dari situs ponorogozone.com kemudian saya rubah menjadi slide video. berikut video Ponorogo Jaman dahulu

Bukit Mayong Kecamatan Sooko


Bukit Mayong adalah sebuah bukit yang berada di Desa Bedoho Kecamatan Sooko Ponorogo. Bukit yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek ini mempunyai keistimewaan sendiri. Di puncak bukit terdapat bebatuan besar – besar yang memberikan keindahan tersendiri. Dari puncak bukit ini kita bisa menikmati indahnya alam dari ketinggian. Jika sore hari kita bisa menikmati indahnya matahari yang tenggelam di balik kokohnya Gunung Bayangkaki.

Berikut video gambaran indahnya bukit mayong.

Tanah Goyang di Kecamatan Pudak


Kecamatan Pudak merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Letak kecamatan Pudak ini berada 37 km arah timur dari Kota Ponorogo. Sebagai salah satu kecamatan yang berada paling timur Ponorogo, Kecamatan Pudak berbatasan langsung dengan Kabupaten Nganjuk dan Trenggalek. Kecamatan Pudak adalah kecamatan hasil pemekaran dari Kecamatan Sooko.

Secara geografis, kecamatan Pudak berada di lereng Gunung Wilis, sebuah Gunung yang berada di antara Kabupaten Madiun, Nganjuk, Trenggalek, dan Kediri. Kecamatan yang memiliki 6 desa ini secara iklim berhawa sejuk dan dingin, sehingga potensial menghasilkan komoditi berupa sayur-sayuran.

Kecamatan pudak yang berada di daerah pegunungan yang berhawa dingin memiliki potensi wisata yang perlu dikembangkan. Selain panorama alam yang sangat indah dan perkebunan sayur yang menawan, di Kecamatan Pudak terdapat aset wisata yang bernama Tanah Goyang. Dinamakan Tanah Goyang karena jika kita kita menginjak tanah tersebut akan bergerak dan bergoyang. Tanah Goyang ini terletak di Desa Pudak Wetan dan berada  di tengah rindangnya hutan. Jalan menuju akses wisata ini berupa jalan setapak yang sangat cocok bagi penghobi track untuk menaklukkannya. Setelah dari Tanah Goyang akan melalui aliran sungai yang sangat jernih dan airnya yang sangat dingin. Lokasi Tanah Goyang ini sangat cocok bagi orang-orang yang suka tantangan dan menyukai pemandangan alam yang masih alami.

Berikut ini vidio di Tanah Goyang yang diambil oleh teman-teman dari Dewan Kerja Ranting ( DKR ) Gerakan Pramuka Kecamatan Sooko.

Watu Semaur ( Asal Mula dan Mitosnya )


WATU SEMAUR. Apa itu Watu Semaur? Dilihat dari namanya, Watu (jawa) adalah batu, dan Semaur (jawa) artinya menjawab. Watu Semaur bukanlah batu yang bisa menjawab jika ditanya. Namun Watu Semaur merupakan sebuah batu besar yang menjulang. Jika ada orang berteriak maka akan menggema sehingga seperti orang menjawab, mungkin karena itulah dinamakan Watu Semaur. Watu Semaur ini berada di Desa Selur Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo. Batu besar yang menjulang ini berada di pinggir jalan alternatif menuju ke daerah Panggul Kabupaten Trenggalek. Terletak diantara rindangnya hutan pinus dan di bawah batu tersebut terdapat sawah yang asri membuat orang yang lewat di bawahnya ingin beristirahat sejenak menikmati keagungan Tuhan tersebut.

Dibalik indahnya Watu Semaur, terdapat mitos asal mula batu tersebut. Menurut cerita masyarakat sekitar Watu Semaur tidak sama dengan batu-batu lainnya, namun batu tersebut memiliki asal usul dan masih dipercayai masyarakat sekitar sampai sekarang. Menurut masyarakat setempat, terjadinya Watu Semaur bermula dari sebuah kepercayaan jika hutan (tempat Watu Semaur berada) sangatlah angker. Ada sebuah kepercayaan, jika ada pasangan pengantin sebelum lima hari setelah nikah tidak boleh lewat hutan tersebut tanpa ada yang menemani (batur manten-jw). Pada suatu hari ada pasangan pengantin baru yang nekat lewat hutan tersebut hanya berdua. Pada saat lewat hutan tersebut pengantin pria tiba-tiba ingin buang air, kemudian pengantin pria menyuruh pengantin wanita untuk menunggu sebentar di tempat yang agak jauh. Pengantin wanita pun mencari tempat  yang enak untuk menunggu suaminya yang sedang buang air. Setelah selesai buang air pengantin pria berniat mencari istrinya sambil memanggil-manggil nama istrinya. Panggilan sang suami selalu dijawab sang istri, namun ternyata istrinya tidak ditemukan. Setiap kali dipanggil selalu dijawab tapi wujud istrinya tidak ada. Akhirnya sang suami kecapekan dan berhenti mencari, ditempat berhenti itulah sang suami berubah menjadi sebuah batu dan dinamakan Batu Kodok (terletak sebelum Watu Semaur). Sedangkan sang istri berubah menjadi Watu Semaur. Itulah secuil kisah tentang asal mula Watu Semaur.

Itu hanyalah sebuah kepercayaan yang berkembang di masyarakat sekitar Watu Semaur, percaya atau tidak semuanya dikembalikan pada pribadi masing-masing. Yang jelas dibalik semua itu, Watu Semaur adalah anugerah Tuhan yang sangat indah yang menjukkan salah satu keagungan-Nya.



inilah watu semaur yang berada di Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo

inilah watu kodok yang dipercaya sebagai perubahan wujud dari pengantin pria

watu semaur dari atas

persawahan yang berada di bawah watu semaur

persawahan yang berada di bawah watu semaur

persawahan yang berada di bawah watu semaur

gubuk sederhan tempat beristirahat sejenak


Lagu Sate Ayam Ponorogo


Berwisata ke suatu tempat belum lengkap rasanya jika belum mencicipi makanan khas daerah tersebut. Demikian juga jika berwisata ke Ponorogo belum lengkap rasanya jika belum menikmati sate ayam khas Ponorogo. Sate ayam Ponorogo berbeda dengan sate ayam dari daerah lainnya, perbedaannya adalah pada cara memotong dagingnya. Dagingnya tidak dipotong menyerupai dadu seperti sate ayam pada umumnya, melainkan disayat tipis panjang menyerupai fillet, sehingga selain lebih empuk, gajih atau lemak pada dagingnya pun bisa disisihkan. Sate daging ayam dapat disajikan bersama dengan sate usus, kulit, dan telur ayam muda. Nah kalau ke Ponorogo jangan lupa mencicipi lezatnya sate ayam Ponorogo.

Tahukah anda jika sate ayam Ponorogo ada lagunya? kalau belum tahu berikut ini lagunya

Gunung Bedes di Kecamatan Sooko


Gunung Bedes adalah sebutan salah satu bukit yang berada di Desa Ngadirojo Kecamatan Sooko. Dinamakan Gunung Bedes karena di gunung ini dulunya banyak sekali kera (bedes-jw) yang menghuninya, sampai sekarangpun masih ada kera yang tinggal di sana. Gunung Bedes terletak di perbatasan antara Ponorogo dan Trenggalek tepatnya di Dusun Buyut Desa Ngadirojo Kecamatan Sooko. Letak gunung ini sekitar 14 km dari pusat kecamatan, dan sekitar 8 km dari pusat desa. Akses menuju ke gunung ini bisa ditempuh dengan kendaran bermotor, namun harus dengan kendaraan bermotor yang benar-benar dalam kondisi yang prima karena medan yang dilalui adalah tanjakan-tanjakan tajam. Bagi yang belum pernah melalui akses jalan tersebut akan merasa ketakutan dan kesulitan, namun akses jalan saat ini sudah dirabat sehingga tidak begitu sulit lagi.

Gunung Bedes bukan gunung yang besar dan berapi. Gunung Bedes hanyalah sebuah batu yang sangat besar yang menjulang dengan ketinggian lebih dari 200 m. Gunung Bedes  adalah salah satu bagian dari gunung-gunung kecil lainnya yang saling berjajar, gunung-gunung tersebut adalah Gunung Tengah dan Gunung Poleng. Gunung Bedes memiliki puncak yang luasnya kira-kira 10m2. Dari puncak inilah bisa dinikmati keindahan alam Kecamatan Sooko dari ketinggian. Sawah yang membentang, sungai yang mengalir dengan airnya yang jernih, hutan hijau nan luas, Gunung Bayangkaki yang kokoh serta rumah-rumah penduduk dapat dilihat dengan indah dari puncak Bedes. Jika hal ini dikembangkan bisa menjadi tempat alternatif penghilang stres. Postur gunung yang berupa batu besar dan menjulang tinggi jika dikembangkan bisa menjadi surga bagi pemanjat tebing yang suka tantangan. Selain itu bisa dikembangkan juga bumi perkemahan di sekitar gunung. Pernah ada salah satu SMA dari Kabupaten Trenggalek yang melakukan kegiatan perkemahan disekitar Gunung Bedes.

Gunung Bedes adalah salah satu aset yang dimiliki kecamatan Sooko untuk dikembangkan. Masih banyak lagi potensi-potensi tersembunyi yang dimliki oleh Kecamatan Sooko yang perlu diperkenalkan ke semua orang.

Air Terjun Pletuk Kecamatan Sooko


Air Terjun Pletuk merupakan salah satu objek wisata alam yang berada di Kabupaten Ponorogo. Air Terjun Pletuk berada di Desa Jurug Kecamatan Sooko. Berada di tengah hutan pinus membuat lokasi ini sangat sejuk, namun sekarang hutan tersebut sudah habis. Lokasi ini sangat cocok untuk berlibur bersama teman atau keluarga, pemandangan yang sangat alami bisa membuat orang yang berkunjung menjadi lupa akan problema hidup yang dihadapi. Suara gemuruh air dari ketinggian sekitar 50 meteren  yang jatuh menerpa bebatuan seakan bersimfoni membentuk irama yang menenangkan hati. Buih air yang terhembus angin menerpa tubuh membuat pikiran menjadi fresh.(lebay….)

Dibalik keindahan tersebut ada hal yang perlu diperhatikan agar wisata andalan dari Kecamatan Sooko ini tetap banyak yang mengunjunginya. Yang pertama akses jalan menuju ke lokasi harus diperhatikan, jalan menuju ke lokasi adalah tanjakan tajam, banyak pengunjung yang takut untuk melaluinya apalagi kondisi sekarang yang sudah rusak. Yang kedua, jalan setapak menuju air terjun mulai dari tempat parkir harus selalu dijaga dan dipantau apalagi kalau musim penghujan. Jalan setapak ini berada di tengah-tengah jurang sehingga pagar pembatas jalan harus selalu dipelihara dan diperhatikan agar pengunjung tidak merasa was-was. Kondisi sekarang jalan terkesan dibiarkan, banyak jalan yang longsor dan pagar banyak yang sudah rusak, sehingga akses menuju ke lokasi semakin sulit. Yang ketiga, perlu ditambah sarana penunjang untuk menarik pengunjung. Di lokasi ini dulu ada kandang ular besar dan juga ada monyet, dengan adanya hewan tersebut akan memberikan hiburan tambahan bagi pengunjung. Namun sekarang sudah tidak ada. Di air Terjun Pletuk juga sudah dibangun fasilitas tambahan berupa Mushola, Kamar Mandi dan warung yang menyediakan berbagai jenis makanan. Disana juga sudah dibuat wahanya flying fox namun sekarang sudah jarang difungsikan.

Sangat disayangkan memang jikalau keindahan alam Air Terjun Pletuk tidak diimbangi dengan sarana yang memadahi. Tidak menuntut kemungkinan bagi para pengunjung kapok untuk kesana. Oleh karena itu perlu kerjasama semua pihak yang berkaitan untuk bersama-sama menjaga dan mengembangkan Air Terjun Pletuk.

Tips jika mau berwisata ke Air Terjun Pletuk

–          Cek Kendaraan yang mau dibawa

Mengecek kendaran memang perlu dilakukan setiap kemanapun mau pergi, apalagi jika ingin pergi seperti ke Air Terjun Pletuk, karena medan menuju kesana adalah tanjakan tajam. Perlu kendaraan yang benar-benar tangguh agar bisa sampai lokasi, jangan pernah mencoba membawa kendaraan yang sudah reyot jika tidak mau malu di jalan. Hahaha….

–          Perhatikan cuaca

Waspada adalah salah satu cara kita untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Jika sudah sampai lokasi Air Terjun Pletuk tingkatkat kewaspadaan karena di daerah tersebut rawan longsor. Jika cuaca gelap dan mau hujan segeralah naik dari lokasi.

–          Jika membawa pacar, pastikan dalam kondisi tidak bertengkar

Jalan menuju Air Terjun Pletuk berada di tengah-tengah jurang. Jangan sekali-sekali membawa pacar pada saat bertengkar, dikawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti loncat dari jurang.

–          Persiapkan selalu kamera

Berkunjung ketempat wisata kurang lengkap jika tidak mengabadikannya melalui kamera. Sekarang setiap HP sudah dilengkapi dengan kamera, dan hampir semua orang sekarang HP yang dimiliki sudah berkamera (kecuali saya karena saya adalah tipe setia, hehehe). Seiring perkembangan zaman yang semakin maju, setelah mengabadikan dalam kamera kemudian jangan lupa di shared melalu jejaring sosial atau media-media yang lain dengan harapan agar orang lain tertarik untuk berkunjung ke Air Terjun Pletuk.

Air Terjun Pletuk adalah satu diantara banyak potensi yang dimiliki oleh Kecamatan Sooko, lain kali saya akan menampilkan potensi-potensi tersebut. Terima kasih atas kunjungannya



Bukit Mayong di Kecamatan Sooko


Bukit Mayong. Mungkin nama itu masih sekali ini terdengar di telinga anda. Dilihat dari namanya “bukit’’, sudah bisa ditebak jika itu adalah sebuah tempat yang lebih tinggi daripada tempat lainnya. Ya, memang benar, Bukit Mayong adalah nama salah satu bukit yang berada di Kecamatan Sooko, tepatnya berada di Desa Bedoho. Bukit ini menjulang tinggi di antara tempat – tempat lain yang berada di Kecamatan Sooko. Dari puncak bukit ini kita bisa menikmati indahnya alam Sooko dari ketinggian. Dari bukit ini kita bisa menikmati sunrise yang muncul dari balik pegunungan di Kabupaten Trenggalek (karena letak Bukit Mayong berada di perbatasan Ponorogo dan Trenggalek) dan bisa menikmati sunset yang tenggelam dari balik kokohnya dinding-dinding batu Gunung Bayangkaki. Di Bukit Mayong ini terdapat tebing-tebing yang sangat menantang untuk ditaklukkan oleh pemanjat tebing. Di bukit ini sering digunakan untuk camping oleh anggota pramuka yang berada di daerah Sooko dan sekitarnya.

Tidak salah kiranya jika anda suka berpetualang dan suka menikmati keindahan alam untuk datang ke Bukit Mayong. Akses untuk menuju ke bukit ini sangat mudah, dari kecamatan bisa langsung menuju melalui Desa Bedoho. Bukit Mayong adalah salah satu potensi terpendam yang dimiliki oleh Kecamatan Sooko, masih banyak potensi-potensi yang lain yang berada di Sooko, dan saya akan mencoba menampilkan potensi-potensi tersebut melalui media ini. Jadi tunggu potensi yang lain ya…