KEREN – 10 Gunung / Bukit Indah di Ponorogo


Sebagian besar wilayah Ponorogo berupa daerah pegunungan, dari kondisi geografis ini banyak terdapat bukit atau gunung. Bukit atau gunung tersebut jika dikelola bisa menjadi aset wisata bagi Kabupaten Ponorogo. Bukit atau gunung mana saja yang memiliki keindahan dan bisa dikembangkan menjadi tempat wisata di Ponorogo?

Berikut ini 10 bukit atau gunung indah yang ada di Ponorogo.

Jelajah Wisata Kecamatan Pudak Ponorogo


Kecamatan Pudak adalah salah satu diantara beberapa kecamatan di Ponorogo yang berada di lereng Gunung Wilis. Kondisi di lereng Gunung Wilis ini membuat Kecamatan Pudak mempunyai potensi wisata alam yang indah. Potensi wisata yang berada di Kecamatan Pudak antara lain Coban Lawe 1, Coban Lawe 2, Coban Lawe 3, Coban Lawe 4, Tanah Goyang, Perkebunan Sayur, Puncak Kayangan dan masih banyak potensi wisata lainnya. Pada hari Minggu tanggal 9 Oktober 2016 Keluarga besar Pramuka dari Kecamatan Sooko berkesempatan untuk menjelajah potensi wisata tersebut. Karena situasi dan kondisi, hanya 3 tempat yang dikunjungi.

Berikut adalah video saat menjelajah wisata alam di Kecamatan Pudak

Keindahan Matahari Tenggelam Dari Puncak Gunung Bedes


Suasana saat matahari tenggelam atau istilah kerennya sunset merupakan daya tarik tersendiri bagi sebagian orang. Bagi pecinta fotograpy sunset menjadi daya tarik tersendiri karena keindahannya. Sunset sering dinikmati di pantai, memang sungguh menyenangkan jika bisa menikmati sunset di pantai. Kita bisa langsung melihat proses “pulang”nya sang matahari menuju “peristirahatannya”. Namun, tak harus ditepi pantai saja kita bisa menikmati sunset. Banyak tempat yang indah yang bisa digunakan untuk menikmati matahari tenggelam.

Salah satu tempat indah yang bisa untuk menikamati sunset adalah di Puncak Gunung Bedes. Dari puncak yang berada di Desa Ngadirojo Kecamatan Sooko Ponorogo ini kita bisa melihat matahari yang tenggelam di balik Gunung Bayangkaki.

Berikut ini keindahan sunset dari Puncak Bedes

Mbah Fadillah (Mbah Fadil Genthan)


Sebagai orang Ponorogo saya penasaran tentang sejarah Ponorogo, ketika ada waktu sering saya mencari artikel tentang Ponorogo. Nah kali ini saya menemukan tentang sekelumit sejarah Pondok Gethan. Mungkin ini bukan sejarah besar tentang Ponorogo,tapi ini ada hubungannya dengan pondok dimana aku dulu pernah belajar disana. Durisawo. Berikut sekelumit sejarah Mbah Fadilah pendiri Pondok Gethan.

Mbah Fadillah adalah ulama pendiri pondok di Genthan Ngrupit Jenangan Ponorogo, beliau adalah mursyid pertama Toreqoh Naqsabandiyah di Ponorogo, beliau seangkatan dan sekaligus teman dengan Mbah Kaji Dullah (Masih keturunan Kyai Ageng Besari Tegalsari) Pilang Surodikraman Ponorogo.

Beliau dimakamkan dibelakang masjid yang didirikan oleh beliau. Dan uniknya masjid genthan ini diambil dari kata “Gentha” yang artinya lonceng yang menggema, dari cerita orang-orang tua dulu pada setiap jam tertentu dari masjid ini terdengar lonceng, tersering pada waktu tengah malam.

Murid terkenal beliau adalah Kyai Abu Dawud pendiri Pondok Pesantren Durisawo Nologaten Ponorogo ( tempat aku mondok semasa SMA,hehehehe), dan di pondok inilah Kyai Zarkasi penerus pendiri pondok Darussalam Gontor (Trimurti Gontor) menimba ilmu  dan sekaligus dibaiat Thoreqoh Naqsabandiyah

Lagu Sate Ayam Ponorogo


Berwisata ke suatu tempat belum lengkap rasanya jika belum mencicipi makanan khas daerah tersebut. Demikian juga jika berwisata ke Ponorogo belum lengkap rasanya jika belum menikmati sate ayam khas Ponorogo. Sate ayam Ponorogo berbeda dengan sate ayam dari daerah lainnya, perbedaannya adalah pada cara memotong dagingnya. Dagingnya tidak dipotong menyerupai dadu seperti sate ayam pada umumnya, melainkan disayat tipis panjang menyerupai fillet, sehingga selain lebih empuk, gajih atau lemak pada dagingnya pun bisa disisihkan. Sate daging ayam dapat disajikan bersama dengan sate usus, kulit, dan telur ayam muda. Nah kalau ke Ponorogo jangan lupa mencicipi lezatnya sate ayam Ponorogo.

Tahukah anda jika sate ayam Ponorogo ada lagunya? kalau belum tahu berikut ini lagunya

Warung Ayu Ponorogo


Kalau kita mendengar kata “Warung Ayu” pasti kita semua udah tau jika itu adalah sebutan untuk warung yang dijaga oleh seorang perempuan yang cantik dan menawan. Istilah Warung Ayu sudah dikenal diberbagai kota. Perempuan cantik yang menjaga warung tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Namun Warung Ayu yang ini berbeda dengan warung ayu yang ada, ini adalah sebuah lagu yang penuh karya seni dari Ponorogo.

Bukit Mayong di Kecamatan Sooko


Bukit Mayong. Mungkin nama itu masih sekali ini terdengar di telinga anda. Dilihat dari namanya “bukit’’, sudah bisa ditebak jika itu adalah sebuah tempat yang lebih tinggi daripada tempat lainnya. Ya, memang benar, Bukit Mayong adalah nama salah satu bukit yang berada di Kecamatan Sooko, tepatnya berada di Desa Bedoho. Bukit ini menjulang tinggi di antara tempat – tempat lain yang berada di Kecamatan Sooko. Dari puncak bukit ini kita bisa menikmati indahnya alam Sooko dari ketinggian. Dari bukit ini kita bisa menikmati sunrise yang muncul dari balik pegunungan di Kabupaten Trenggalek (karena letak Bukit Mayong berada di perbatasan Ponorogo dan Trenggalek) dan bisa menikmati sunset yang tenggelam dari balik kokohnya dinding-dinding batu Gunung Bayangkaki. Di Bukit Mayong ini terdapat tebing-tebing yang sangat menantang untuk ditaklukkan oleh pemanjat tebing. Di bukit ini sering digunakan untuk camping oleh anggota pramuka yang berada di daerah Sooko dan sekitarnya.

Tidak salah kiranya jika anda suka berpetualang dan suka menikmati keindahan alam untuk datang ke Bukit Mayong. Akses untuk menuju ke bukit ini sangat mudah, dari kecamatan bisa langsung menuju melalui Desa Bedoho. Bukit Mayong adalah salah satu potensi terpendam yang dimiliki oleh Kecamatan Sooko, masih banyak potensi-potensi yang lain yang berada di Sooko, dan saya akan mencoba menampilkan potensi-potensi tersebut melalui media ini. Jadi tunggu potensi yang lain ya…

Libur Bukan Untuk Tidur


Libur panjang sekolah telah datang, setelah menempuh ujian semester beberapa hari yang lalu saatnya hari libur tiba. Banyak yang memanfaatkan libur sekolah yang bertepatan dengan datangnya tahun baru 2012 ini untuk berkunjung ketempat-tempat wisata. Namun tak semua anak bisa menikmati libur dengan berkunjung ke tempat wisata. Kemarin (04-01-2012) sayapergi ke Panggul, Trenggalek. Saya datang ke sekolah untuk ambil sesuatu. Setelah itu saya dan teman-teman pergi ke Pantai Pelang, kebetulan Pantai Pelang dekat dengan tempat kosku. sesampainya di Pelang saya langsung menikmati suasana pantai yang tenang. Namun pikiranku yang mulai tenang terbuyarkan oleh seoarang anak bersama ibunya lewat di depanku. Mereka berdua bukan sedang berlibur, namuibu dan anaknya tersebut lewat di depanku dengan perkasanya membawa kayu yang digendong. Tak sempat bertanya, tak sempat berbincang, namun aku sepat mendapatkan jepretan dari kamera pinjaman. Salut aku sama anak tersebut. Anak sekecil itu sudah mampu untuk bekerja membantu ibunya dan elupakan masa kanak-kanak dan liburnya.

Setelah dari Pelang, aku pergi ke Pantai Konang yang masih di Kecamatan Panggul. Disini saya juga melihat anak-anak memanfaatkan liburan untuk membantu orang tuanya menarik jarng dari laut.

inilah anak yang saya maksud

anak-anak di Pantai Konang

liburan yang bermanfaat

salut banget ma mereka….

Lagu Dawet Jabung



Dawet Jabung asli Ponorogo Jawa Timur adalah kuliner khas ponorogo dimana ini adalah mirip es cendil tapi bedanya cendolnya adalah alami dan tidak ada bahan pewarna. Kelezatannya sudah tidak diragukan lagi. Bahkan jika lebaran tiba orang dari luar kota bahkan luar pulau banyak yang datang menikmatinya. Tapi sudah pernahkah dengar lagu tentang dawet jabung?

Lagu Dalan Anyar Ponorogo


Sebagai orang Ponorogo, mungkin diantara kita masih banyak yang belum pernah mendengar lagu-lagu tentang Ponorogo. Padahal dalam lagu tersebut dikenalkan sesuatu tentang Ponorogo, diantaranya Sejarah Ponorogo, Makanan Khas Ponorogo, Dawet Jabung bahkan dikenalkan juga tempat-tempat yang ada di Ponorogo,misalnya dalan anyar dan patung singo. Nah, dipostingan kali ini saya mencoba posting lagu Ponorogo yang diciptakan oleh Dalang Poer yaitu Dalan Anyar. Semoga lagu-lagu Ponoragan bisa menumbuhkan rasa cinta terhadap Ponorogo.

 

Nah berikut ini lirik lagu Dalan Anyar

Ing trotoar pinggire dalan anyar

nalika lampu – lampu ratan sumunar

ing kana atiku

tak sapih tresnaku aja layu

ing paran rasaku wis ora krasan

kapang lelangenan ing dalan anyar

duh kangmas tresnaku

apa isih ngenteni baliku

najan tinumpukan sewu crito

rasa kangenku saya ngrembaka

kalis saking godha rencana

duh sih tresna

besok kapan teka

sawangen kae kembang-kembang mekar

endah katresnan arum ngambar-ngambar

lha kae langite

padhang sak nduwure dalan gedhe

kembali ke awal

catatan: warna merah fokal laki-laki

                  warna putih fokal perempuan


 

Alam Desaku


Desa Ngadirojo adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo. Desa Ngadirojo terletak diantara perbukitan sehingga pemandangan di desa ini sangat menawan. Jika dulu saya pernah menulis ENDAHING DESOKU yang isinya tentang keindahan alam Ngadirojo, kali ini saya mencoba sisi lain pemandangan yang ada di Desa Ngadirojo Kecamatan Sooko. Ini adalah hasil jepretan dari kamera HP jadi mohon maaf jika hasil fotonya kurang memuaskan.

Berkreasi Dengan Barang Bekas


Siapa bilang berkreasi itu harus mahal?

Siapa bilang berkreasi itu susah?

Siapa bilang berkreasi itu harus menggunakan barang dari toko?

Ternyata berkreasi itu mudah dan murah. Dengan memanfaatkan barang bekas yang ada disekitar kita ternyata bisa menciptakan karya seni yang indah. Hal ini sesuai yang kulakukan dengan muridku, dengan memanfaatkan barang-barang yang ada disekitar sekolah, mereka saya suruh untuk berkreasi menciptakan kerajinan yang mungkin belum pernah dibuat orang lain.

Dan berikut ini adalah karya siswa-siswa SD N 4 Ngadirojo yang memanfaatkan barang bekas di sekitar sekolah.

1. Topeng dari buah kelapa

Topeng ini dibuat dari buah kelapa yang banyak didapatkan di sekitar sekolah. cara pembuatannya sangat sederhana, yaitu dengan memotong dan mengiris bagian sabut kelapa sehingga membentuk wajah seperti yang diinginkan. untuk menambah kesan hidup ditambahkan rambut dari ijuk pohon

2. Topeng dari kertas

Pembuatan topeng ini sangat mudah, denagn bahan baku tanah liat, kertas bekas dan lem saja. Cara membuatnya sangat sederhana, yaitu dengan membuat topeng dulu dari tanah liat kemudian setelah jadi, topeng dari tanah liat tersebut di tempel sobekan kertas.

 

3. Mozaik

Mozaik yang saya buat bersama murid saya berupa lukisan tiga dimensi serta fotoku dan foto murid saya. Bahan dan pembuatannya pun sangat sederhana, untuk membuat lukisan tiga dimensi bahan yang diperlukan adalah triplek, kardus, batang korek api dan barang-barang yang mendukung lainnya. Cara pembuatannya pun sangat sederhana, papan dari triplek diberi desain gambar lalu bahan-bahan yang dibutuhkan ditempel satu per satu. Selain lukisan tiga dimensi, pembuatan foto juga sangat mudah. Bahan yang diperlukan hanya batang korek api, lidi dan triplek. Cara pembuatannya pun sangat sederhana, batang korek api disusun dan ditempel di triplek dengan lem, kemudian ditempel foto kita lalu foto disemprot pilox agar awet. Untuk membuat bingkai,bisa juga memanfaatkan kulit kacang dan cangkang siput.

kerajinan barang bekas

Itulah hasil karya siswa-siswa SD N 4 Ngadirojo Kelas 6 yang memanfaatkan sampah di sekitar sekolah. Selain bisa menciptakan karya seni, menggunakan sampah untuk kerajinan juga bisa mendidik siswa agar lebih mencintai lingkungan sekitar, dan tidak menuntut kemungkinan untuk menumbuhkan jiwa kewirwusahaan pada diri siswa.

kerajinan barang bekas, sooko ponorogo

Hasil karya siswa selain di pajang di kelas juga pernah dikolaborasikan dengan kesenian. Seperti saat karnaval di Desa Ngadirojo dalam rangka peringatan 17 Agustus. Ternyata tidak kami duga penampilan kami mendapat sambutan dari masyarakat yang paling meriah.

Endahing Desoku


Minangka sambeting carita, hanenggih punika ta gumelaring padesan kang sinebat Ngadirojo, inkang sinebat ing kecamatan Sooko Ponorogo. Ingkang kinarya rerengganing pawiwahan agenge yayah harga rinengga. Dhasare papan miring winaradin winangun padhukuhan, wijang kang marga-marga manghayat minggahing gunung. Kanan kirining marga kang katingal hamung gumelaring pasabinan dalah pategalan.

Salebeting marga sinebaran sela retna, nilakapraja. Mila yen kinarya lumampah, kasampar kasandung pating glebyar pindha kartika rebut sasana. Dhasar padesan kang panjang punjung  loh jinawi gemah ripah karta tuwin raharja. Panjang dawa pocapane, punjung luhur kawibawane,  ripah janma kang sami gegriya salebeting praja, loh tulus kang sarwa tinandur, jinawi lire sugih toya wening kinclong, gemah alaku dagang kang rina klawan wengi datan ana pedhote, karta kawula ing dusun kang ayem tentrem manahe, raharja tebih saking parangmuka.

Ini adalah gambaran indahnya alam pedesaan yang masih asri dan alami yang berada di Desa Ngadirojo Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo.



Karena Jasamu, Guru


Goleka Ilmu Gawe Sanguning Urip

Dalam sejarah perkembangan manusia, peran pendidikan dalam rangka mengantarkan peradaban manusia mempunyai arti yang sangat penting. Hal ini terbukti dengan sifat manusia yang selalu ingin tahu, memaksa dirinya untuk selalu berfikir dan berusaha mengungkap rahasia-rahasia yang ada di alam ini. Dengan semakin terbukanya rahasia alam sebagai akibat dari olah pikir manusia, maka pendidikan yang menyertainya berkembang ke arah yang lebih baik. Pada perkembangan berikutnya, manusia semakin menyadari arti pentingnya pendidikan. Pendidikan perlu dikembangkan, sebab tanpa pendidikan manusia akan tertinggal keberadaannya. Perkembangan pola pikir manusia saat ini semakin menyadari bahwa tanpa dengan pendidikan manusia tidak akan berkualitas. Upaya peningkatan kualitas manusia melalui pendidikan melahirkan berbagai macam profesi dalam kehidupan manusia. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa profesi dokter, lurah, camat, guru, bupati bahkan presiden semua adalah sebagai akibat dari keberhasilan dalam menggali ilmu-ilmu yang ada di dunia pendidikan. Selanjutnya yang menjadi pertanyaan, siapakah yang berada dibalik semua itu? Apakah hanya sekedar sebagai akibat dari keberhasilannya dalam menyelesaikan pendidikan di bangku sekolah hingga akhirnya menerima ijazah kelulusan? Jawabannya adalah tidak.

Perkembangan pola hidup manusia dari lahir hingga dewasa bahkan manula, dari pagi hingga pagi kembali, dari pelosok desa hingga kota, selalu diselimuti, ditata, digali dengan berbagai macam keilmuan yang diperoleh dari bangku sekolah. Ini semua adalah berkat jerih payah dan kreativitas guru. Guru sebagai ujung tombak dalam pembelajaran di sekolah telah mampu mengangkat dan menciptakan segala bentuk perubahan yang universal. Artinya tidak hanya sebagian saja yang mampu didongkrak berkat jasanya, namun segala jenis perkembangan di dunia adalah jerih payah guru. Bahkan wajar kalau seorang guru dipuji seperti dalam syair lagu yang sering kita dengar.

Aku jadi pintar,

dibimbing pak guru.

Aku jadi bisa,

dibimbing bu guru.

Kuubah pelita,

penerang dalam gulita.

Jasamu tiada tara

Untuk itu seorang guru dituntut untuk bekerja secara profesional demi menciptakan generasi yang handal dan bermartabat. Seorang guru harus memiliki 4 kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan jaman. Empat kompetensi yang harus dimiliki seorang guru adalah kompetensi pedagogik (pengelolaan peserta didik); kompetensi kepribadian; kompetensi sosial; dan kompetensi profesional (penguasaan materi pembelajaran).

Panggil Aku Nuryanti, Bukan Templek


Pagi itu hari pertama Kelas 6 masuk untuk mendapatkan pelajaran. Setelah mengabsen satu persatu, untuk mengawali pelajaran aku memberikan apersepsi, kebetulan waktu itu pelajarannya Bahasa Indonesia dengan tema kebersihan.

“Selamat pagi anak-anak” sapaku memulai pelajaran.

“Selamat pagi Pak” sahut mereka serempak.

“Anak-anak, siapa hari ini yang tidak mandi?” tanyaku kepada seluruh siswa.

“Templek Pak!” sahut siswa.

“Templek?” tanyaku dengan nada heran. Setahuku tidak ada siswa kelas 6 yang namanya Templek.

“ Templek itu siapa?” aku melanjutkan pertanyaanku.

“Dia Pak, Nuryanti” jawab salah satu siswa sambil menunjuk Nuryanti. Aku terkejut karena ternyata yang di maksud Templek itu adalah Nuryanti, salah satu siswa kelas 6. Nuryanti memang sering di panggil templek. Saya pun tidak tahu kenapa teman-temanya memanggil begitu. Nuryanti adalah salah satu siswa yang selalu menggelitik nuraniku. Continue reading

Gerbang Tinatar Tegalsari Pencetak Tokoh Terkenal


Gerbang Tinatar adalah Pondok yang berada di desa Tegalsari Jetis dan lebih dikenal dengan Pondok Tegalsari. Pondok ini didirikan oleh Kyai Ageng Hasan Bashari atau Besari  pada abad 18 di desa Tegalsari, yaitu sebuah desa yang berada di Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo dan diapit oleh dua tepi  sungai, sungai Keyang dan sungai Malo. Dalam sejarahnya, Pondok Tegalsari pernah mengalami zaman keemasan berkat kealiman, kharisma, dan kepiawaian para kyai yang mengasuhnya. Ribuan santri berduyun-duyun menuntut ilmu di Pondok ini. Mereka berasal dari hampir seluruh tanah Jawa dan sekitarnya. Karena besarnya jumlah santri, seluruh desa menjadi pondok, bahkan pondokan para santri juga didirikan di desa-desa sekitar, misalnya desa Jabung (Nglawu), desa Bantengan, dan lain-lain.

Dibawah asuhan Kyai Ageng Hasan Bashari, pondok ini berkembang pesat dan mencetak tokoh-tokoh ternama dan berjasa bagi bangsa Indonesia. Salah satu tokoh tersebut adalah Pakubuwono II. Pakubuwono adalah raja Kasunanan Kartasurya. Beliau pernah mengenyam pendidikan di Pondok Tegalsari ketika Kerajaan Kartasura sedang menghadapi pemberontakan Cina yang dipimpin oleh RM Garendi atau Sunan Kuning (1727-1749) . Dalam geger Pecinan semula Sunan Pakubuwono II  membantu orang- orang Cina melawan VOC.  Setelah orang- orang Cina dapat dikalahkan VOC, Pakubuwono 2 berbalik memihak VOC. Melihat sikap Pakubuwono 2 berbalik kepada VOC, Mas Garendi (cucu Sunan Mas) dengan didukung oleh rakyat memberontak dan berhasil menguasai Keraton Surakarta kemudian diangkat menjadi Sunan Kuning. Pakubuwono II terpaksa menyingkir mencari perlindungan kepada Kyai Ageng Mohammad Besyari di Ponorogo. Dengan mendapat bantuan dari Kompeni dan Kyai Ageng Muhammad Besyari beserta murid- muridnya, termasuk KH. Abu Mansur, Pakubuwono II dapat menduduki tahta kembali pada tahun 1668 Jawa / 1743 Masehi. Atas jasanya mengembalikan kedudukan Pakubuwono 2 menjadi raja di Surakarta inilah maka Kyai Ageng Muhammad Besyari mendapat tanah perdikan di Tegalsari , Jetis Ponorogo.

Selain Pakubuwono II, pondok tegalsari juga menelurkan tokoh handal yaitu RM Ronggowarsito. Nama aslinya adalah Bagus Burham. Ia adalah putra dari Mas Pajangswara dan cucu dari Yasadipura II, pujangga besar Kasunanan Surakarta.  Beliau adalah tokoh jawa yang terkenal dengan ramalan-ramalannya. Semasa remaja beliau pernah mengenyam pendidikan di Pondok Tegalsari.

Selain tokoh diatas, pondok Tegalsari juga telah melahirkan tokoh nasional, yaitu HOS Cokroaminoto. Haji Oemar Sait (HOS) Cokroaminoto lahir di Desa Bakur, Madiun Jawa Timur 16 Agustus 1883. Ia anak kedua dari dua belas bersaudara, putra dari Raden Mas Cokro Amiseno, seorang Wedana Kleco dan cucu RT Adipati Negoro Bupati Ponorogo. Beliau juga pernah mengenyam pendidikan dibawah asuhan Ki Ageng Besari. Belia adalah tokoh pergerakan Nasional Indonesia.

Itulah beberapa tokoh yang lahir dari pondok dipinggiraqn kota Ponorogo. secara tidak langsung Ponorogo menjadi pencetak tokoh-tokoh handal dinegeri ini.

Pondok Tegalsari pulalah cikal bakal Pondok Moderen Gontor lahir. Setelah Kyai Ageng Hasan Bashari wafat, beliau digantikan oleh putra ketujuh beliau yang bernama Kyai Hasan Yahya. Seterusnya Kyai Hasan Yahya digantikan oleh Kyai Bagus Hasan Bashari II yang kemudian digantikan oleh Kyai Hasan Anom. Demikianlah Pesantren Tegalsari hidup dan berkembang dari generasi ke generasi, dari pengasuh satu ke pengasuh lain. Tetapi, pada pertengahan abad ke-19 atau pada generasi keempat keluarga Kyai Bashari, Pesantren Tegalsari mulai surut.

Alkisah, pada masa kepemimpinan Kyai Khalifah, terdapat seorang santri yang sangat menonjol dalam berbagai bidang. Namanya Sulaiman Jamaluddin, putera Panghulu Jamaluddin dan cucu Pangeran Hadiraja, Sultan Kasepuhan Cirebon. Ia sangat dekat dengan Kyainya dan Kyai pun sayang kepadanya. Maka setelah santri Sulaiman Jamaluddin dirasa telah memperoleh ilmu yang cukup, ia diambil menantu oleh Kyai dan jadilah ia Kyai muda yang sering dipercaya menggantikan Kyai untuk memimpin pesantren saat beliau berhalangan. Bahkan sang Kyai akhirnya memberikan kepercayaan kepada santri dan menantunya ini untuk mendirikan pesantren sendiri di desa Gontor.

Reyog Sebagai Media Da’wah Batoro Katong


Raden  Batoro Katong, bagi masyarakat Ponorogo diyakini menjadi penguasa pertama Ponorogo, sekaligus pelopor penyebaran agama Islam di Ponorogo. Batoro Katong, memiliki nama asli Lembu Kanigoro, tidak lain adalah salah seorang putra Prabu Brawijaya V dari selir yakni Putri Campa yang beragama Islam. Mulai redupnya kekuasaan Majapahit, saat kakak tertuanya, Lembu Kenongo yang berganti nama sebagai Raden Fatah, mendirikan kesultanan Demak Bintoro. Lembu Kanigoro mengikut jejaknya, untuk berguru di bawah bimbingan Wali Songo di Demak. Prabu Brawijaya V yang pada masa hidupnya berusaha di-Islamkan oleh Wali Songo, para Wali Islam tersebut membujuk Prabu Brawijaya V dengan menawarkan seorang Putri Campa yang beragama Islam untuk menjadi Istrinya. Pada saat pemerintahan Kerajaan Demak, Batoro Katong diperintahkan untuk menyelidiki daerah Wengker. Singkat cerita Batoro Katong menjadi Bupati pertama Ponorogo. Pada saat itu di Wengker terdapat kesenian barongan, kemudian oleh Batoro Katong nama Barongan diganti dengan nama Reyog. Reyog tersebut digunakan sebagai media untuk menyebarkan ajaran Islam di daerah Wengker. Berikut ini salah satu contoh media da’wah Raden Batoro Katong.

1. DADAK REYOG

Dadak reyog diambil dari bahasa arab “Riyoqun” yang bermakna Khusnul Khotimah. Hal ini bisa diartikan seluruh perjalanan hidup manusia dilumuri dengan berbagai dosa dan noda, bilamana sadar dan beriman yang pada akhirnya bertaqwa kepada Tuhan maka jaminannya adalah sebagai manusia yang sempurna dan menjadi muslim sejati. Dalam Reyog terdapat topeng Harimau (Barongan / Cekathakan ) yang angker dan angkuh dihiasi oleh bulu burung merak yang hijau kebiru – biruan dan mengkilat. Topeng harimau melambangkan kejahatan dan bulu merak melambangkan kebajikan. Ini mengingatkan kepada kita bahwa setiap kejahatan akan terkalahkan oleh kebajikan.

Selain warna bulu merak yang indah, kalau kita amati ada 4 (empat) warna yang dominan dalam kesenian reog yaitu hitam, putih, kuning dan merah. Warna – warna ini bukanlah tanpa makna namun para pinesepuh telah menempatkan warna yang mempunyai makna atau yang menyimbolkan nafsu – nafsu yang ada dalam diri manusia. Secara garis besar warna – warna itu menyimbolkan :

1. Warna Merah menyimbolkan nafsu AMARAH
2. Warna Putih menyimbolkan nafsu MUTH’MAINAH
3. Warna Hitam menyimbolkan nafsu ALWAMAH
4. Warna Kuning menyimbolkan nafsu SUFIYAH
Simbol nafsu manusia ini dapat dipahami secara mendalam oleh beberapa atau pemain dan penonton kesenian reog. Wacana ini dapat diterangkan oleh sesepuh atau penangkapan secara alami oleh penonton dan penari. Simbolisasi ini juga relevan dengan proses kejiwaan dalam ilmu kanuragan Jawa yaitu dimulai dari proses KANURAGAN, KASEPUHAN, KASUKSMAN dan KASAMPURNAN. Simbolisasi atas warna – warna dominan dalam kesenian Reog inilah yang dapat dipetik dari tujuan Tontonan yang bisa membawa ke arah Tuntunan.

2. KENDANG

Kendang diambil dari Bahasa Arab “Qoda’a” yang bermakna rem. Artinya sebagai manusi yang hidup dimuka bumi kita harus sadar bahwa kita tak akan hidup selamanya. Maka dari itu dibutuhkan rem untuk mengendalikan kehidupan kita agar tak terjerumus dalam keangkara murkaan.

Kendang menentukan irama cepat atau lambat dan berbunyi dang, dang, dang. Ndang artinya segeralah, berarti segeralah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

3. KENONG

Kenong diambil dari Bahasa Arab “Qona’a” yang bermakna menerima takdir. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan kita dilarang untuk mengeluh dengan apa yang terjadi pada diri kita. Kita diwajibkan untuk selalu berusaha dan berdoa untuk merubah hidup kita.

Kenong memiliki suara nang, ning, nong, nung. Nang berarti ana, ning berate bening, nong berarti plong (mengerti), nung berarti dumunung (sadar). Maksutnya setelah manusia ada lalu berfikir dengan hati hyang bening maka dapat mengerti sehingga sadar bahwa keberadaannya tentu ada yang menciptakannya yaitu Allah SWT.

4. KETIPUNG

Ketipung diambil dari Bahasa Arab”Katifun” yang berarti balasan. Setiap perbuatan yang kita lakukan dimuka bumi ini akan mendapatkan balasan dari tuhan kelak di hari akhir. Untuk itu kita dianjurkan untuk selalu berbuat kebajikan setiap waktu.

5. KETHUK

Diambil dari Bahasa Arab “Khotok” yang berarti banyak salah. Manusia adalah tempatnya berbuat salah dan dosa, maka dari itu kita selalu diingatkan untuk selalu bertaubat.

Kethuk berbunyi thuk, artinya matuk atau setuju.

6. GONG KEMPUL

Gong berarti Gung, setiap amal manusia dipertanggungjawabkan dihadapan Yang Maha Agung.

Kempul berasal dari Bahasa Arab “ Kafulun” artinya pembalasan atau imbalan. Setiap perbuatan yang kita lakukan akan dicatat oleh malaikat yang selalu menyertai kita.

Kempul artinya kumpul atau jama’ah. Setelah ditabuh sekali dua kali, tiga kali disusul bunyi gong yang artinya agung. Lagu yang dibunyikan selalu berakhir dengan bunyi gong. Semua ibadah kita tujukan kepada yang Maha Agung.

7. TEROMPET ATAU SULING

Diambil dari Bahasa Arab “Shuwarun” artnya peringatan. Hidup manusia didunia hanya sementara, kita selalu diingatkan untuk mengisi hidup kita dengan kebaikan.

Suling artinya eling atau ingat. Ingat kepada yang menjadikan hidup. ingat

bahwa hidup di dunia tidak lama. Ingat bahwa ada kehidupan yang kekal dan bahagia yang dapat dicapai dengan amal ibadah sebanyak-banyaknya.

8. ANGKLUNG

Berasal dari Bahasa Arab “Anqul” artinya peralihan. Artinya peralihan dari hal buruk menjadi baik.

9. WAROK

Berasal dari bahasa Arab “Wira’I” artinya tirakat. Kehidupan dunia ini penuh godaan dari segala penjuru, untuk itu perlu tirakat untuk menjauhkan godaan-godaan tersebut.

10. PENADHON

Dari Bahasa Arab “Fanadun” artinya lemah. Setiap manusia memiliki kelemahan atau kekurangan-kekurangan, namun kita dilarang berputus asa karena kelemahan kita.

11.  USUS-USUS Atau KOLOR

Diambil dari Bahasa arab “ Ushusun” artinya tali atau ikatan. Manusia wajib berpegang teguh pada tali Allah dalam hubungan vertical kepada Tuhan YME dan hubungan dengan sesama manusia. Selain itu Islam sangat menganjurkan umatnya untuk selalu menjaga ikatan silaturahmi.

Sulap Sains 3


Hari ini seperti minggu lalu waktunya saya memberikan pelajaran Sains, karena Kompetensi Dasar minggu lalu belum selesai maka hari ini melanjutkan materi sebelumnya. Seperti minggu-minggu sebelumnya murid saya langsung meminta saya untuk melakukan percobaan melalui permainan lagi.

Minggu lalu murid-murid sudah bermain dengan memanfaatkan konsep udara, yaitu mengambil uang dalam air tanpa menyentuh air dan mengambil botol tanpa memegang botol. Kali ini masih tentang udara  dan saya akan melakukan percobaan memasukkan telur rebus dalam botol.

Seperti biasa untuk membuat siswa lebih antusias, saya meminta bantuan seperti permintaan bantuan pesulap Pak Tarno. “Tolong dibantu ya, BIM SALABIM JADI APA, POK POK POK!”. Peralatan yang saya persiapkan adalah telur yang sudah direbus, botol bekas, kertas dan korek api.

Langkah pertama yang saya lakukan adalah menunjukkan kepada siswa, telur rebus yang sudah dikupas lebih besar ukurannya daripada mulut botol. Kemudian saya menunjukkan cara memasukkan telur tadi ke dalam botol. Langkah yang harus dilakukan adalah membakar kertas dan memasukkannya dalam botol. Setelah itu telur diletakkan di mulut botol, tidak lama kemudian telur tersebut akan melonjak-lonjak dan akhirnya masuk kedalam botol.

Seperti pertemuan sebelumnya, setelah selesai permainan saya menjelaskan kepada siswa bagaimana telur bisa masuk dalam botol.

Panas dari kertas yang terbakar menyebabkan udara dalam botol memuai. Udara yang memuai itu begitu cepat keluar dari dalam botol sehingga telur di mulut botol melonjak-lonjak. Kemudian udara di dalam botol menjadi dingin dan menyusut, tekanannya hanya sekitar 1/3 atmosfir atau 1/3 kg setiap cm2. Sedangkan tekanan udara di luar sebesar 1 atmosfir setiap cm2, atau 3 kali lebih besar dari tekanan di dalam botol. Udara di luar yang tekanannya lebih besar mendorong telur masuk dalam botol.

Kelasku tak Hanya di Kelas


Pembelajaran tak selamanya harus berada dalam kelas. Karena kelas bukan satu-satunya tempat untuk proses pembelajaran. Proses belajar bisa terjadi dimana saja, tempat pembelajaran bisa menyesuaikan materi pelajaran. Sebagai contoh kita bisa memanfaatkan alam sekitar sekolah untuk memberikan bahan ajar kepada siswa kita. Dengan belajar langsung bisa membuat tingkat pemahaman siswa akan meningkat. Selain itu belajar di luar kelas juga bisa menghilangkan kejenuhan siswa dalam menerima pelajaran dalam kelas.